Wanita ini menggunakan mainan seks saat pemindaian MRI, yang berakhir dengan horor-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-



Jakarta

Seorang wanita berusia 22 tahun terluka parah saat menjalani tes magnetic resonance imaging (MRI). Hal ini disebabkan penggunaan mainan seks pada bagian anus.

Isu ini menjadi viral setelah diunggah oleh seorang pengguna

Pasien dikatakan menggunakan mainan seks '100 persen silikon' pada saat pemeriksaan. Namun benda ini memiliki inti logam yang mampu merespon gaya magnet tersebut.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Sejauh ini, belum ada detail jelas terkait hal tersebut. Namun menurut laporan petugas kesehatan, pasien tersebut berteriak setelah dilakukan MRI dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Petugas kesehatan, yang tidak disebutkan namanya, tidak memberi tahu pasien bahwa ia memiliki mainan seks di tubuhnya sebelum tes dimulai.

“MRI sudah selesai, dan setelah selesai dan teknisi menjauhkan meja, pasien mulai berteriak-teriak. Kata pasien, dia merasa mual, sakit, dan pingsan,” ujarnya. Kata profesional kesehatan. Surat Harian.

“Saat diperiksa ahli radiologi sebelum MRI, pasien baik-baik saja. Setelah kejadian, pasien masih belum sadarkan diri dan kami terus berusaha memantau kondisinya,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, terlihat adanya benda asing berupa sex toy. Benda tersebut ditarik dari anus ke dalam rongga dada, yang sepanjang perjalanannya dapat merusak organ dan jaringan.

Para ahli mengatakan bahwa seseorang mungkin terluka parah akibat kecelakaan itu.

Profesor Adam Taylor, ahli anatomi manusia di Universitas Lancaster, mengatakan mainan seks dengan magnet, seperti klip kertas atau jepit rambut, dapat dengan mudah mencapai kecepatan 60 km/jam jika ditempatkan di medan magnet. Anda bisa.

“Kecepatan pergerakan material feromagnetik dalam medan MRI bergantung pada massa material dan seberapa jauh jaraknya dari medan magnet,” jelas Profesor Taylor.

“’Mainan’ ini sebagian besar terbuat dari silikon dengan inti logam, sehingga dapat bergerak sangat cepat, namun tidak mendekati kecepatan suara,” lanjutnya.

Profesor Taylor menegaskan, jika peristiwa ini benar-benar terjadi maka dapat menimbulkan kerusakan kesehatan yang serius.

“Benda-benda internal dengan interaksi feromagnetik dapat menyebar ke seluruh tubuh dan merusak pembuluh darah, saraf, atau organ utama, sehingga menyebabkan kerusakan parah atau bahkan kematian,” ujarnya.

(Sao/Kna)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama