Jakarta –
Mama Jo merupakan film pilihan dari ratusan pelamar Kompetisi Dokumenter Eagle Awards 2023. Film ini dibuat oleh sineas asal Bogor sekaligus mahasiswa EADC 2017.
Film ini bercerita tentang seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus bernama Joe yang menderita Cerebral Palsy. Jo yang bercita-cita menjadi polisi memastikan ibunya, Santi Florena Purba, memberikan pendidikan dan upaya terbaik kepada putrinya.
Namun karena kondisi perekonomian dan fasilitas di daerahnya yang kurang, Santi John hanya bisa bersekolah di sekolah negeri.
Berbagai tantangan yang dihadapi Santi, Joe dan para guru merupakan cerita yang patut direnungkan. Usaha Santi dan lingkungan disekitarnya merupakan kisah inspiratif tersendiri.
Meski filmnya belum dirilis, Mama Jo telah melakukan tur keliling dunia untuk menemui penonton dari Jepang, Rusia, Serbia, dan sekitarnya di Festival Film Yunani.
Pada tahun tersebut Pada akhir Oktober lalu, sutradara Ineu Rahmawati mengunjungi Serbia untuk memutar filmnya Mama Jo di festival film terkait disabilitas BOSIFEST 2024. Nanda Puspita, penulis film Mama Jo, mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (saat ini Kementerian Kebudayaan).
Kunjungan ini rupanya mempengaruhi hubungan persahabatan antara Indonesia dan Serbia. Sekitar 200 penonton Indonesia dan Serbia menyaksikan pemutaran film yang dihadiri langsung oleh Duta Besar RI untuk Serbia, Mochamad Chandra Widia Yuda.
Film Mama Jo melanjutkan perjalanannya ke Yunani untuk diputar di salah satu festival film RODIFEST 2024.
(babi/keinginan)