Jakarta –
Kolesterol tinggi penting untuk diketahui karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke yang keduanya merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Untuk mengetahui apakah kadar kolesterol seseorang berada dalam kisaran normal atau tinggi, diperlukan pemeriksaan kesehatan. Namun apakah setiap orang perlu melakukan pemeriksaan ini secara rutin?
Menurut dr BRM Ario Sorio Kunkoro, SpJP, FIHA, FAsCC, bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kolesterol tinggi, pemeriksaan kadar kolesterol menjadi semakin penting. Menurutnya, individu yang anggota keluarganya memiliki riwayat kolesterol tinggi sebaiknya menjalani tes setidaknya sekali seumur hidup.
“Jika ada riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, sangat disarankan untuk dites minimal satu kali, sehingga ada risiko yang perlu diperhitungkan,” kata dr Ario saat diwawancarai Detikcom di sela-sela peringatan tersebut. . Hari Jantung Sedunia 2024 oleh Yayasan Jantung Indonesia (YJI) di Jakarta Equestrian Park (GEP) Jakarta Timur, Minggu (29/09/2024).
Senada, Profesor Dr. Budi Setianto, SPJ, seorang ahli jantung, menambahkan, pemeriksaan kadar kolesterol sebelumnya dianggap terlalu sulit dilakukan oleh banyak orang. Namun dengan kemajuan teknologi kedokteran, tes tersebut kini lebih mudah diakses dan terjangkau, sehingga siapa pun yang ingin mengetahui status kolesterol dapat melakukannya dengan praktis.
“Bersyukurlah bila tidak ada gejala, namun ketahuilah bahwa kadar kolesterol Anda tinggi setelah terdiagnosis, artinya masih bisa diobati secepatnya,” kata Profesor Budi dalam wawancara dengan Detikcom pada peringatan Hari Jantung Sedunia. Hari 2024 di Yayasan Jantung Indonesia (YJI) di Jakarta International Equestrian Park (GEP), Jakarta Timur, Minggu (29/09/2024).
Oleh karena itu, meskipun tidak semua orang harus melakukan tes kolesterol secara teratur, orang-orang yang berisiko, seperti riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, gaya hidup tidak sehat, atau kondisi medis tertentu, harus mempertimbangkan tes ini untuk melindungi kesehatan jantung dan mencegah komplikasi di masa depan. tatap muka.
(DP/DP)