
Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya peran dokter senior dalam mendobrak tradisi perundungan di program pendidikan dokter khusus (PPDS). Kejadian yang menimpa Dr RL di PPDS FK Undip tidak ingin terulang lagi dalam dunia pendidikan.
Hal itu diungkapkannya usai menyerahkan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala kepada Dr. RL yang diwakili ibunya, Nuzmatun Malina.
“Mari kita putuskan mata rantainya sekarang agar kita bisa membangun budaya lansia yang lebih baik, melalui pendidikan para dokter khusus ini,” kata Menkes Budi saat berbincang dengan awak media di Kantor Menteri, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2021). 2025).
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Menteri Kesehatan Budi mengatakan budaya belajar harus diciptakan dengan baik di PPDS. Menurut dia, hal ini erat kaitannya dengan kualitas pelayanan pasien pasca kelulusan dokter.
Selain itu, ia mengimbau para guru di PPDS untuk tidak melalaikan tanggung jawabnya dalam mendidik dokter residen hingga lansia. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa terdapat budaya bullying yang cukup kuat di dunia pendidikan kedokteran.
Menteri Kesehatan Budi meminta para guru lebih banyak meluangkan waktu bersama peserta PPDS. Menurutnya, jarang ditemui remaja yang bekerja di bidang pengajaran karena mempunyai tugas lain.
“Kepada para guru, mohon jangan memberikan pelajaran kepada orang tua saat mengajar remaja, karena dalam sistem saat ini banyak guru yang menyerahkan tanggung jawab mengajar kepada orang tua. Begitu pula dengan orang tua.” anak kecil, sehingga terjadi perundungan ini,” tegas Menkes.
(avk/kna)