Stimulan untuk nefropati IgA autoimun seperti Abdi Slank-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-



Jakarta

Abdi Slank sedang berjuang melawan penyakit autoimun dan gagal ginjal. Saat ini Abdi Negra masih dirawat di rumah sakit dan terus menjalani cuci darah setiap dua minggu sekali.

“Ini sudah satu atau dua minggu. Dia mengidap autoimun dan gagal ginjal. Dua penyakit yang saling eksklusif ya. Gagal ginjal sudah lama ada, baru 8 tahun kemudian masalah muncul lagi. Sebelumnya hanya penyakit autoimun. Rabu (27/11/2024) kata Bimbim SLANK kepada awak media di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dokter spesialis penyakit dalam dr ngul D Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan penyakit autoimun IgA Nefropati (IgAN) merupakan suatu kondisi dimana imunoglobulin A sangat dominan pada jaringan ginjal. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

“Jadi kalau dilakukan biopsi pada pasien akan terlihat adanya penumpukan IgA di glomerulus atau jaringan ginjal,” jelasnya kepada Detikcom, Jumat (29/11).

Ia mengatakan, pemicu terbesar nefropati IgA adalah gaya hidup. Namun ada banyak faktor yang berperan dalam memicu gejala, mulai dari gaya hidup hingga pola makan.

“Semua ada faktor genetiknya. Tapi langsung atau tidaknya kan beda-beda. Jelas. Jadi yang dimaksud memang faktor genetik, tentu semuanya ada faktor genetiknya. Tapi besarnya peranannya berbeda-beda,” ujarnya.

Dr Tingill menjelaskan bahwa Nefropati IgA autoimun adalah kondisi yang sangat umum. Pada beberapa orang, penyakit autoimun ini mungkin tidak menunjukkan gejala atau bisa sembuh dengan sendirinya.

Ada juga pasien yang membutuhkan pengobatan dan bisa sembuh. Meski tidak mungkin memastikan kesembuhan 100 persen terjadi, namun tubuh merespons dengan baik terhadap obat yang diminum.

Namun ada juga yang tidak sembuh dan berakhir dengan gagal ginjal. Obat yang diberikan umumnya steroid, sama halnya dengan penderita transplantasi ginjal, jelas dr Tingi.

“Tapi dalam perjalanannya kita juga bisa memperlambatnya, tidak terlalu dini menyebabkan gagal ginjal, sehingga banyak pengobatan yang bisa dilakukan. Selain obat-obatan, Anda bisa mengubah gaya hidup, pola makan, dan faktor risiko lainnya.” Dia melanjutkan.

(Sao/Kna)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama