
Jakarta –
Di balik sikapnya yang santai, terungkaplah hal itu Sule Hampir semuanya pernah mengalami masa-masa putus asa dalam hidup. Hal itu diungkapkan Nunung saat keduanya menjadi bintang tamu Pagi Pagi Ambayar kemarin.
Sule Dan Nunung Mereka senang berbagi kehidupan satu sama lain. Nunung mengatakan Sule adalah teman yang sangat perhatian dan suportif selama perjuangannya melawan kanker payudara.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
“Kalau rahasia, belum tentu dia harus buka ke orang lain. Dia nggak mau nikah, sampai dia mau pisah, sampai dia mau ini, ini kalau semuanya ngomong sama aku, untuk masalah seperti itu.” , soal keluarga, aku kebanyakan jadi pendengar kalau urusan pekerjaan. Iya, aku suka.. Dia nekat lho, kata Nunung di Studio Trans TV, Jalan Kapitan P Tendon, Jakarta Selatan.
Nunung Sule mengaku ingin menjual rumah mewahnya saat sedang putus asa. Namun, menurutnya itu hanya kebutuhan emosional sementara bagi Sule.
“Dia ingin menjual rumah Sultan sampai dia ingin menjualnya, dia ingin tinggal di pegunungan, dia ingin meninggalkan segalanya dan pergi.” Saya berkata kepadanya, “Ayolah, kamu berbicara seperti ini dengan penuh emosi. ” Saya berkata: Anda punya banyak uang.
Tentu saja apa yang menimpa Sule saat itu bukanlah hal biasa. Sule mengungkapkan ingin menjual rumah mewahnya.
“Oh, apa yang kamu jual? Apa maksudmu? Aku ingin kedamaian. Maksudku, aku tidak menggunakan ponselku lagi karena itu menggangguku… banyak hal. Aku ingin berada di pegunungan dan menjadi pendiam, ngobrol sama monyet ya?” ucap Sule dengan sedikit nada humor dalam pidatonya.
Ayah lima anak ini mengaku sudah lama tidak menduduki posisi tersebut. Sule merujuk pada pencernaan masukan yang diberikan Nunung.
“Tidak butuh waktu lama (saat itu) makanya saya buat acaranya. Mami Nunung ada di sana, dia semangat lagi,” ujarnya.
Makanya sekarang rumah Sultan ditutup kolam renangnya buat parkir, dia bangun studio mewah banget, buat rekam youtube, podcastnya. Akhirnya dia semangat lagi. Sementara mungkin buat kita, belum butuh TV. waktu akan berlalu. “Inilah waktunya untuk anak-anak,” kata Nunung.
(nanah/wes)