
Jakarta –
Kaki pecah-pecah atau pecah-pecah merupakan masalah yang terkadang dapat mengganggu aktivitas. Tak sedikit orang yang melakukan pijatan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Bolehkah Anda Memijat atau Memijat Kaki yang Terkilir atau Cedera?
Dokter spesialis ortopedi Dr. Fajr Mahada, Spot (K), AIFO-K sebaiknya tidak memijat area yang cedera. Menurutnya, hal ini justru bisa membuat area yang nyeri semakin nyeri sehingga menyebabkan peradangan semakin parah.
Apalagi, belum diketahui apa sebenarnya yang terjadi pada kaki pasien tersebut.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
“Iya, jadi dipijat kondisi seperti itu berbahaya, membuat lukanya semakin bengkak, membesar, dan membiru. Jadi kalau digosok semakin nyeri, dan bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah.”
Fajjar menjelaskan, alih-alih pergi ke terapis pijat, ada empat langkah yang bisa dilakukan masyarakat sebagai pertolongan pertama cedera tulang belakang. Pertolongan ini meliputi istirahat, kompres dingin, perban, dan imobilisasi bagian yang sakit.
Misalnya ketika seseorang sedang berolahraga dan mengalami keseleo, maka orang tersebut tidak boleh dipaksa untuk segera istirahat dan kembali berolahraga. Setelah itu, sesegera mungkin lakukan kompres dingin menggunakan es.
Kompres es digunakan untuk mengurangi pembengkakan, menghilangkan rasa sakit dan menghentikan pendarahan.
“Kalau kedinginan, pembuluh darahnya mengecil sehingga aliran darahnya berkurang. Kompresnya bisa dipakai satu jam atau setengah jam,” ujarnya.
Selanjutnya, area yang diregangkan dibalut secara merata dengan karet gelang untuk mencegah pembengkakan dan area yang terkena ditinggikan dalam posisi berbaring. Jika pembengkakan terjadi di sekitar kaki, Anda bisa menggunakan bantal sebagai penyangga.
Dr Fajjar menyarankan masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter setelah melakukan serangkaian langkah. Penting untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar tulang belakang dan memutuskan cara merawatnya dengan benar.
(avk/suc)