
Jakarta –
Imunisasi merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan oleh orang tua. Pasalnya, vaksinasi merupakan salah satu upaya membangun kekebalan anak terhadap berbagai penyakit agar anak tumbuh sehat.
Vaksin bayi terdiri dari banyak jenis dan diberikan secara bertahap sesuai usia anak. Jenis vaksinasi apa saja yang sebaiknya diberikan pada bayi baru lahir dan bagaimana tata cara pemberian vaksinasinya? Lihat penjelasannya di bawah ini.
Jenis perlindungan anak
Pemerintah mewajibkan beberapa vaksinasi dasar bagi anak usia 12-18 bulan.
Dari website Kementerian Kesehatan dan mengacu pada buku “Pengantar Ilmu Kesehatan Anak” karya Aziz Alimul, berikut jenis-jenis vaksin.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
1.Hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis yang dapat mempengaruhi fungsi hati. Vaksin ini dapat diberikan dalam waktu 24 jam setelah anak lahir dan terdiri dari 4 dosis.
Setelah dosis pertama, pemberian vaksin dilanjutkan selama satu bulan, kemudian anak diberikan vaksinasi kembali pada bulan ke-2, ke-4, dan ke-6.
2.BCG
Vaksin BCG (bacillus calette guerin) merupakan salah satu jenis vaksin untuk melindungi anak terhadap penyakit tuberkulosis (TB). Vaksin BCG diberikan saat bayi berusia 2-3 bulan.
3. Polio
Vaksin polio memiliki peran penting dalam mencegah poliomielitis, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Vaksin ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu polio tetes (OPV) dan suntikan (IPV).
Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali dalam 1, 2, 3 dan 4 bulan. Sedangkan vaksin polio suntik (IPV) hanya diberikan satu kali saat anak berusia 4 bulan.
4. DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib merupakan singkatan dari difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan pneumonia (radang paru-paru) dan meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan oleh infeksi kuman Hib. Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 2-4 bulan dengan selang waktu 1 bulan antar vaksinasi.
5. PCV
Vaksinasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) sangat direkomendasikan oleh para profesional medis. Karena pneumokokus merupakan penyakit paru-paru sedang-berat, penyakit ini sulit disembuhkan. Vaksin PCV terdiri dari 3 dosis.
Dosis pertama diberikan pada usia 2 bulan, dosis kedua pada usia 3 bulan, dan dosis ketiga pada usia 12 bulan.
6.Rotavirus
Rotavirus merupakan virus yang menyerang sistem pencernaan dan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Sebagai upaya pencegahan penyakit ini, para orang tua disarankan untuk memberikan anak vaksin rotavirus sebanyak 3 dosis.
Vaksinasi dapat diberikan mulai dari 2 bulan hingga maksimal 4 bulan dengan selang waktu minimal 4 minggu.
7. Campak Campak
Jenis vaksin terakhir yang sebaiknya diberikan pada anak saat masih anak-anak adalah vaksin campak. Vaksin ini biasanya merupakan vaksin MMR yang digunakan untuk melindungi anak dari virus penyebab campak, gondok, dan rubella. Vaksin campak diberikan kembali pada usia 9 bulan, saat anak menginjak usia 18 bulan dan saat anak masuk sekolah dasar.
Efek samping vaksin pada anak
Vaksin yang diberikan pada bayi baru lahir aman dan sesuai sehingga tidak membahayakan keselamatan bayi. Namun vaksin tersebut tidak mencegah kemungkinan efek samping pada anak.
Efek samping ringan yang mungkin terjadi setelah vaksinasi seperti dilansir Wisnu Barlianto dkk.
- Bengkak atau kemerahan di tempat suntikan.
- Demam ringan.
- Mudah diare.
- Nafsu makan menurun.
- Tubuh anak akan lemah.
- Anak itu kesal.
Efek samping yang disebutkan di atas sangat umum terjadi pada anak-anak setelah vaksinasi dan hilang setelah beberapa hari. Namun jika anak menunjukkan efek samping serius seperti kejang, demam tinggi, sesak napas, alergi parah, atau pembengkakan pada wajah dan leher, segera konsultasikan ke dokter.
Tata cara pelaksanaan vaksinasi bayi
Bagi orang tua yang berencana memberikan vaksinasi pada anak kecilnya, perlu mengetahui prosesnya.
Dari website CPPN (Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional), website Pemerintahan Pembangunan Infrastruktur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi merangkum tata cara pelaksanaan vaksinasi di puskesmas sebagai berikut.
- Kunjungi pusat kesehatan terdekat.
- Daftarkan diri Anda dengan membawa kartu kesehatan dan kartu BPJS (untuk pasien lama) atau KTP (untuk pasien baru).
- Tunggu giliran Anda untuk dipanggil oleh petugas.
- Setelah dipanggil, petugas akan mengarahkan pasien ke IGD/Poli yang sesuai.
- Petugas memberikan pelayanan berdasarkan jenis pelayanan (BCG, DPT IPV dan Konseling Pencegahan Campak).
- Petugas akan melaksanakan vaksinasi dengan memperhatikan 6 obat yang benar (pasien yang benar, obat yang benar, dosis yang tepat, waktu pemberian yang benar, cara pemberian obat yang benar dan tanggal kadaluarsa obat).
Demikian penjelasan mengenai jenis vaksin untuk anak, efek samping dan tata cara pemberian vaksin. Sekadar informasi, vaksinasi anak gratis karena merupakan program pemerintah.
Menonton video”Jangan lewatkan! Ini adalah jadwal imunisasi lengkap untuk anak. “
[Gambas:Video 20detik]
(khq/kq)