Jakarta – Telur rebus sering menjadi menu saat diet, sering juga disebut dengan diet telur rebus. Makanan utama saat diet adalah telur rebus.
Biasanya seseorang bisa makan 2-3 butir telur sehari. Jadi bagaimana cara kerjanya?
Ada beberapa versi diet telur rebus yang disebutkan dalam Everyday Health. Makanan yang paling umum adalah:
- Sarapan adalah dua butir telur dan satu buah.
- Gunakan juga sayuran yang rendah karbohidrat atau protein alternatif.
- Makan siang dengan telur atau protein rendah lemak dan sayuran rendah karbohidrat.
- Makan malam telur atau protein rendah lemak, dan sayuran rendah karbohidrat.
Lantas, apakah diet telur rebus efektif?
Secara umum pola makan ini mengandung makanan sehat, namun bukan merupakan pola makan yang seimbang dan sehat. Diet telur rebus sangat ketat, sangat rendah kalori dan hanya sekedar iseng saja.
“Saya rasa Anda tidak harus melakukan diet yang mengharuskan Anda hanya memikirkan satu jenis makanan,” kata Lisa Young, PhD, RDN, dari Almost Full, AKhirnya Slim yang berbasis di New York City.
Telur merupakan makanan utama dalam diet ini. Menurut Dr. Yang, meski telur rebus menyehatkan, namun tidak bisa menjadi satu-satunya makanan pokok.
American Heart Association (AHA) mengatakan orang sehat boleh makan hingga satu butir telur sehari, dan lansia dengan kadar kolesterol sehat boleh makan dua butir telur.
“Telur adalah sarapan yang enak. Telur rebus adalah camilan yang bergizi, tapi menurut saya mengonsumsi makanan yang bervariasi adalah cara makan yang sehat,” lanjutnya.
Menurut Dr. Yang, hal terbaik tentang telur adalah kandungan proteinnya yang tinggi. Satu butir telur rebus berukuran besar mengandung 78 kalori, 6,3 gram (g) protein, 5,3 g lemak, 0,6 g karbohidrat, dan 0 g serat.
“Telur merupakan protein lengkap dan mengandung nutrisi seperti vitamin D dan kolin,” kata Amy Shapiro, MD, pendiri dan direktur Real Nutrition di New York City.
Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup. Kolin adalah zat yang membantu menghasilkan neurotransmiter yang mengontrol memori dan suasana hati, serta melakukan berbagai fungsi.
“Meskipun sebuah penelitian kecil mengaitkan sarapan berprotein tinggi dengan telur dengan pelaku diet, mereka membantu penurunan berat badan. Tidak ada yang ajaib tentang telur untuk menurunkan berat badan,” jelas Shapiro.
Berikutnya: Amankah melakukan diet telur rebus?
Tonton Videonya”Video: Sorotan Menko PMK tentang Remaja Penderita Hepatitis-Kolesterol Tinggi“
[Gambas:Video 20detik]