
Jakarta –
Beberapa cabang Superstar Fitness Center tiba-tiba tutup tanpa penjelasan di media sosial. Pengunjung khawatir dengan nasib keanggotaan prabayar.
Bukan hanya anggota yang mengajukan pertanyaan tentang transparansi, karyawan, termasuk pelatih pribadi, juga merasakan hal yang sama. Seorang personal trainer atau PT, begitu kita disapa Y, mengaku gajinya belum dibayar penuh saat klub tempatnya bekerja tiba-tiba berhenti.
Dia mengatakan kepada Diticcom bahwa Y mulai berolahraga di salah satu klub kebugaran Superstar pada 7 September 2024. Dia mengatakan dia merasakan ada sesuatu yang salah dengan pemerintahan sejak awal.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
“Seharusnya kita berjanji bisa berdiri di Superstar Club pada bulan Juni, tapi informasinya tidak jelas, sehingga setelah menunggu lama, saya dipanggil bekerja pada awal 7 September 2024,” ujarnya, Senin. (11/11/2024).
“Akhirnya saya standby di hari ke 7, tapi masih ada yang janggal. Awalnya pas saya minta wawancara lagi, saya dikasih gaji pokok 3,5 juta Rp Juta per bulan, mengingat di mana saya tinggal, Saya berani masuk atau bergabung dengan perusahaan tersebut.
Namun setelah memutuskan bergabung dengan pusat kebugaran tersebut, Y mengaku awalnya tidak mendapat kontrak kerja tetap. Bahkan, ia menyebut kontrak kerja merupakan hal yang penting ketika bekerja di suatu perusahaan.
Alhasil, ia memutuskan mendesak manajemen agar menerbitkan kontrak kerja dalam waktu seminggu. Di bawah tekanan, manajemen akhirnya menawarinya dan temannya kontrak. Sedangkan rekan lainnya belum menemukannya.
Apalagi, setelah satu bulan bekerja, Wai mengaku hanya mendapat gaji Rp 1 juta, yang seharusnya lebih. Meski berusaha mendapatkan informasi dari pihak manajemen, hingga kini klub tersebut akhirnya berhenti beroperasi, tanpa hasil.
“Di sini kami menjadi korban pemaksaan, kami disuruh pergi tanpa dibayar,” lanjutnya.
Berikutnya: Banyak cabang yang berhenti bekerja