
Jakarta –
Sebuah keluarga di Singapura melakukan diet bersama hingga berhasil mengatasi obesitas. Ibu keluarga, Sherifah Usman mengungkapkan, cita-citanya menurunkan berat badan bermula dari resolusi Tahun Baru 2022.
Wanita berusia 49 tahun itu dan keluarganya mampu menurunkan berat badan total lebih dari 100 kilogram dalam dua tahun.
Pada awal menjalani diet, Sharifah masih melakukannya dengan setengah hati dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Setelah program penurunan berat badannya sukses, ia mulai memotivasi suami dan kedua anaknya untuk melakukan hal yang sama.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
tersebut Selat TimesSaat itu, Sharifah memiliki berat badan 105 kg dan tinggi 158 cm. Didiagnosis kelebihan berat badan, ia harus minum obat untuk tiga kondisi kronis: tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Pada tahun tersebut Pada tahun 2023, suami Sherifa terkena serangan jantung dan putrinya berkebutuhan khusus. Sadar bahwa ia memiliki banyak masalah kesehatan, ia mulai menjalani hidup sehat dan menurunkan berat badan.
Untuk diet, Sherifah melibatkan pelatih pribadinya, Dean Mujahid, yang menginspirasinya untuk berolahraga dan mengubah pola makan.
Proses penurunan berat badan
Selama menjalani diet, Mujahid menyarankan Sharifa untuk mengonsumsi nasi dan makanan tidak sehat lainnya. Selain itu, ia juga sering berolahraga dan mempraktikkan kebiasaan sehat lainnya.
tersebut Waktu HindustanSharifah selalu menggunakan tangga untuk menuju tempat tinggalnya, yaitu apartemen di lantai 13.
Sharifa sering lompat tali, berjalan kaki 5 kilometer setiap hari, dan pergi ke gym saat makan siang. Dia kehilangan lebih dari 50 kg dalam 17 bulan dan berpartisipasi dalam maraton putri.
Tak hanya berat badan, pola makan Sherifa membantunya mengatasi penyakit dan menghindari konsumsi obat.
“Saya harus melakukan sesuatu untuk mengubah hidup saya. Sangat sulit bagi saya untuk menurunkan berat badan. Kami menyukai makanan, dan makanan adalah kenyamanan saya,” jelas Sherifa.
“Setiap kali saya stres, saya makan,” lanjutnya.
Berikutnya: Mulailah memotivasi keluarga