Jakarta –
Ahli gizi Jepang Michiko Tomioka menyatakan, ada satu bahan makanan yang umum ditemukan di dapur masyarakat Jepang: tahu atau tahu Jepang. Makanan ini selain murah dan mudah ditemukan, juga memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh.
Dikutip dari CNBC, tahu Make It Michiko sering disantap oleh masyarakat Jepang dari segala usia. Orang Jepang menganggap makan tahu adalah rahasia umur panjang mereka.
“Saat saya mulai makan makanan padat sejak kecil, ibu saya biasanya menyiapkan dua menu untuk saya: campuran tahu, bubur nasi, ubi, timun dan rumput laut, serta sup miso dengan bubur nasi,” ujarnya.
Michiko juga menyatakan bahwa ada tiga alasan utama mengapa tahu menjadi makanan pokok masyarakat Jepang. Berikut penjelasannya.
1. Memiliki banyak manfaat kesehatan
Tahu secara tradisional dibuat dari kedelai dan nigari, cairan yang tersisa setelah penggaraman dikeluarkan dari air laut. Michiko menjelaskan, tahu mengandung semua asam amino esensial yang terdapat pada daging, unggas, telur, ikan, dan susu, serta tidak mengandung kolesterol.
Tahu kaya akan kalsium, zat besi, vitamin, serat dan isoflavon, sejenis estrogen tanaman, jelas Michiko.
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi tahu dapat membantu mengurangi penyakit jantung, melawan kanker, dan mengurangi risiko osteoporosis.
2. Murah dan ramah lingkungan
Tahu dikatakan lebih ramah lingkungan dibandingkan daging. Pasalnya, untuk memproduksi satu kilogram tahu hanya membutuhkan 3,2 kilogram emisi gas rumah kaca. Sebagai perbandingan, memproduksi satu kilogram daging sapi memerlukan 70,6 kilogram emisi gas rumah kaca.
Tahu harganya murah dibandingkan makanan lain seperti daging.
“Saya biasanya membeli 14 ons tahu organik seharga $2 atau $3 atau $4, yang biasanya jauh lebih murah dibandingkan harga ayam atau daging sapi di toko. Bahan makanan,” ulangnya.
3. Rasanya manis dan serbaguna
Tahu Michiko memiliki rasa yang sangat alami dan ringan, sehingga dapat dipadukan dengan makanan atau hidangan apa pun. “Karena lembut sekali, kamu bisa menyiapkannya tanpa pisau atau talenan.”
Sebagai ahli gizi dan instruktur memasak, Michiko selalu mengembangkan resep baru dengan tahu.
“Saya menyajikan tahu dalam berbagai cara: digoreng atau dalam sup dan salad, nimono (akar dan sayuran yang dimasak perlahan), pangsit, panekuk sayuran, kari vegan, burger, kubis gulung, mochi, dan es krim. Itu beberapa.”
(suk/naf)