Jakarta –
Salah satu manfaat berjalan kaki adalah kebebasan bekerja kapan saja. Meski jalan kaki pagi dan sore sama-sama bermanfaat, perdebatan tentang waktu terbaik untuk berjalan kaki sepertinya tidak ada habisnya.
Pada dasarnya pemilihan waktu untuk jalan kaki atau olah raga lainnya bersifat individual, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada akhirnya, yang terpenting bukanlah pilihan waktu, melainkan komitmen bekerja secara konsisten.
Namun, jika harus memilih, pakar kesehatan Marcus Raney menyarankan jalan pagi adalah pilihan yang ideal. Pada pagi hari, perut masih relatif kosong sehingga simpanan glikogen dalam tubuh lebih banyak dibakar.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Menurut Vogue India, “Berjalan dalam keadaan puasa, misalnya sebelum sarapan, meningkatkan pembakaran lemak karena tubuh lebih cenderung menggunakan lemak sebagai sumber energi utamanya.”
Alasan lain memilih pagi hari sebagai waktu terbaik untuk berjalan kaki adalah paparan sinar matahari. Cahaya alami di pagi hari disebut dapat membantu mengatur ritme sirkadian tubuh kita dan menyeimbangkan hormon stres atau kortisol yang mencapai 'puncaknya' di pagi hari.
Paparan sinar matahari di pagi hari juga membantu produksi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan tubuh untuk menjaga daya tahan tubuh dan lebih melindungi dari berbagai penyakit.
Bagaimana dengan berjalan di malam hari?
Meski banyak manfaat jalan kaki di pagi hari, bukan berarti Anda harus menghindari jalan kaki di malam hari. Berolahraga setelah matahari terbenam tetap memiliki manfaat, apalagi jika hanya dilakukan satu kali saja.
Berbicara mengenai kelebihan dan kekurangannya, berjalan di malam hari juga tidak terlalu buruk. Menurut Runstreet, jalan kaki di malam hari dapat membantu melawan efek stres sepanjang hari dengan menghindari ngemil yang tidak perlu.
Dengan intensitas sedang, olahraga malam hari dapat membantu meningkatkan kualitas tidur bahkan mengatasi insomnia.
(naik/naik)