Jakarta –
Test kit atau alat tes kehamilan mandiri adalah alat kesehatan yang digunakan untuk melakukan tes kehamilan dan bekerja dengan cara mendeteksi hormon hCG (Human chorionic gonadotropin) dalam urin. Alat tes kehamilan bisa sangat akurat, namun hasil tes lini kedua tidak menunjukkan kehamilan.
Menurut Healthline, kesalahan pengguna adalah salah satu alasan paling umum untuk tes kehamilan positif palsu. Hal ini termasuk melakukan aborsi baru-baru ini, keguguran atau melakukan tes terlalu cepat setelah melahirkan, salah membaca garis tes, atau memeriksa hasil tes di luar jangka waktu yang disarankan.
Kesalahan pengguna yang paling umum meliputi:
- Menggunakan alat tes yang sudah kadaluwarsa
- Jika Anda baru saja melakukan aborsi, keguguran, atau melakukan aborsi terlalu cepat setelah melahirkan
- Minumlah air atau cairan lain sebelum tes
- Hindari penggunaan dipstick urine di luar jangka waktu yang disarankan
- Memeriksa hasil tes di luar jangka waktu yang disarankan.
Selain itu, ada beberapa alasan mengapa hasil tes lini kedua mungkin tidak positif:
1. Kehamilan kimiawi
“Kehamilan kimiawi” bukanlah istilah medis atau dikenal sebagai diagnosis medis. Artinya berdasarkan definisi atau deskripsi dan bukan berdasarkan konsensus klinis. Penelitian menunjukkan bahwa kehamilan kimiawi tidak sama dengan kehamilan klinis, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di dinding rahim dan mulai berkembang menjadi embrio.
Kehamilan kimiawi hanya terjadi jika kadar hCG yang tinggi merupakan tanda implantasi. Oleh karena itu, kehamilan kimiawi bisa disebut keguguran dini. Ini biasanya disebabkan oleh kelainan kromosom.
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan salah satu jenis kehamilan yang terjadi di luar rahim, terutama di tuba falopi. Kondisi ini biasanya terjadi saat janin berada di saluran tuba dalam perjalanan menuju rahim. Kehamilan ektopik bisa terjadi di leher rahim, ovarium, bahkan perut.
3. Keguguran
Keguguran yang terjadi baru-baru ini dapat menyebabkan hasil tes kehamilan positif palsu. Kondisi ini biasanya terjadi akibat penurunan kadar hormon hCG secara bertahap. Hormon ini tetap berada dalam darah dan urin hingga 6 minggu pada akhir kehamilan. Hal ini dapat ditentukan dari hasil tesnya yang positif, tetapi dari menstruasi.
4. Menggunakan obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan hasil positif palsu. Beberapa obat kesuburan menggunakan hCG untuk membantu merangsang ovulasi, sehingga dapat membingungkan hasil tes. Selain itu obat-obatan yang dapat menyebabkan kehamilan positif palsu adalah:
- Antihistamin
- Obat anti-kecemasan
- Antipsikotik
- Diuretik
- Obat penyakit parkinson
- Metadon
(kna/naf)