Angka kematian akibat demam berdarah di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN, kata IDAI, dan inilah alasannya.-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-



Jakarta

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Faktanya, Indonesia memiliki angka kematian akibat demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara.

Sebagai informasi, kasus demam berdarah di Indonesia sedang meningkat, menurut data Kementerian Kesehatan RI (dari Menks) yang mencatat 190.561 kasus dan 1.141 kematian pada minggu ke-36 tahun 2024.

Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) Dr. Angreni Alam, SPA(K) mengatakan, angka kematian akibat cedera (CFR) di Indonesia sangat jauh dibandingkan negara tetangga.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Apalagi angka kematian di Indonesia paling tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara, kata dr Angreni saat ditemui di Mega Kungan, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024).

“Saat ini CFR-nya 0,6 persen. Sedangkan rata-rata angka kematian di negara lain seperti Singapura nol. Filipina (CFR) sama dengan kita, Thailand 0,1 persen,” lanjutnya.

Tingginya angka kematian di Indonesia, lanjut dr Angreni, salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah itu sendiri.

Masyarakat, lanjut dr Angrani, harus mengetahui bahwa pasien demam berdarah memiliki masa kritis pada tujuh hari pertama. Masa ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap demam, tahap kritis atau saat demam mereda, dan tahap penyembuhan.

“Yang bikin sedih, kalau demamnya turun, anak bisa jalan. Tapi kalau DBD, kalau demamnya turun, tapi ada sakit perut yang parah, muntah-muntah, berdarah, lelah atau gelisah, yang terjadi hanya satu, kamu .Kita harus ke rumah sakit. Kalau kita tunda, kita akan mati, kata dokter Angreni.

“Mainannya terlambat satu jam, mainannya terlambat satu menit, permainannya terlambat satu menit yang kedua. Misalnya kita menerima pasien di sore hari, 'Sejak kapan dinginnya? Sejak pagi tadi.' biarkan dia,” lanjutnya.

Dengan ketidakpastian cuaca seperti itu, ia mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk melindungi anak-anaknya dari penyakit demam berdarah.

“Panas lalu hujan, banyak telur nyamuk yang menetas. Untuk mencegah DBD, nyamuk tidak menggigit. Kita ada 3M Plus, dulu kita ada Jumat Bersih. Artinya setiap minggu kawasan itu dibersihkan.” katanya.

“Juga bisa pakai (baju) lengan panjang, direndam, ditutup, dipakai kembali, itu pasti. Sekarang kita juga punya vaksin DBD,” ujarnya.

(DP/Suk)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama