Jakarta –
Jumlah bayi yang lahir di Korea telah meningkat drastis selama 12 tahun terakhir. Hal ini merupakan berita yang menggembirakan karena negara ini sedang berjuang mengatasi penurunan populasi akibat angka kelahiran yang sangat rendah.
Korea Times melaporkan bahwa 20.601 bayi lahir tahun lalu, naik 7,9 persen atau 1.516 bayi, menurut data yang dikumpulkan oleh Statistik Korea. Pada tahun tersebut Angka ini menandai peningkatan tahunan terbesar pada bulan Juli sejak tahun 2012, ketika negara tersebut mencatat penambahan 1.959 bayi baru lahir.
Peningkatan angka kelahiran terjadi pada paruh kedua tahun 2022 hingga paruh pertama tahun 2023, karena semakin banyak pasangan yang menikah setelah menunda pernikahan mereka pada tahap awal pandemi Covid-19, kata badan tersebut.
Jumlah kelahiran turun 1,2 persen menjadi 137.913 dalam tujuh bulan pertama tahun 2024, di tengah penurunan angka kelahiran. Tingkat kesuburan total, yang berarti rata-rata jumlah kelahiran yang diperkirakan akan dialami seorang perempuan seumur hidupnya, mencapai rekor terendah sebesar 0,71 pada kuartal kedua tahun 2024.
Korea sedang mengalami perubahan demografis yang drastis karena banyak generasi muda memilih untuk menunda atau tidak menikah atau memiliki anak.
Banyak yang menyebut harga perumahan dan pasar kerja yang sulit sebagai alasan utama.
Pada tahun tersebut Rata-rata usia pada tahun 2072 akan meningkat dari 44,9 menjadi 63,4 pada tahun 2022, dan akan menurun dari 52 juta orang pada tahun 2072 menjadi 36 juta pada tahun ini.
(kna/kna)