
Jakarta –
Tanaman wiski kucing, atau Orthosiphon aristatus, merupakan salah satu tanaman herbal yang paling banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Catnip disebut-sebut dapat membantu mengatasi banyak masalah kesehatan, salah satunya diabetes.
Lantas, apakah seluruh bagian kumis kucing bisa digunakan sebagai obat? Bagaimana dosis dan aturan pakai kumis kucing untuk mengobati diabetes?
Ketua Persatuan Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr Ingrid Tania MC mengatakan seluruh bagian tanaman wiski kucing, mulai dari daun, batang, dan bunganya, dapat digunakan sebagai obat. Salah satu cara yang paling umum untuk mengolah kumis kucing adalah dengan merebusnya dalam air panas lalu meminumnya.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
“Sampai saat ini yang digunakan secara tradisional untuk penyakit diabetes, misalnya asap kucing segar 80 gram, kira-kira segenggam,” kata Detikcom saat diwawancarai, Minggu (11/8/2024).
“80 gram direbus dalam 1 liter air, atau kira-kira 5 gelas air. Tapi daripada langsung dibuang, 5 gelas airnya direbus dulu, baru ditambah 80 gram asap kucing setelah mendidih,” lanjutnya.
Selanjutnya kumis kucing direbus selama 15-20 menit hingga airnya tersisa tiga gelas. Hasil rebusan ini dapat dikonsumsi tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan malam hari.
Jadi minumnya tiga kali sehari, jadi minumnya pagi satu gelas, siang satu gelas, malam satu gelas. Umumnya diminum sebelum makan, ujarnya.
Selain menggunakan bulu kucing segar, pasta ini juga bisa dibuat dengan menggunakan bulu kucing kering. Bulu kucing yang digunakan untuk cara ini sebanyak 6-12 gram.
Dosisnya 6-12 gram per hari. Oleh karena itu, caranya sama dengan merebus kumis kucing segar, yakni merebus 5 gelas air hingga mendidih, lalu setelah mendidih tambahkan 6-12 gram asap kucing kering. , lalu rebus 15-20 menit, air 3 gelas hingga tersisa.
Dr Ingrid menambahkan, catnip dapat dikombinasikan dengan herbal lain untuk meningkatkan efektivitasnya. Tanaman yang sering dikaitkan dengan kumis kucing antara lain pare, brotowali, dan bulu babi.
“Pilihannya sebenarnya banyak, tapi kalau baru pertama kali coba bisa pakai kumis kucing dulu. Nanti lihat hasilnya memuaskan. Nanti kalau perlu ditambah lagi bisa ditambah lagi jamu,” ujarnya.
(di/kna)