
Jakarta –
Lari menjadi salah satu hal yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi di dalam negeri, persaingan maraton semakin meningkat.
Di tengah kemeriahan ini, siapa saja yang sudah mengikuti marathon, namun siapa yang akan mengikuti marathon berikutnya dalam waktu dekat? Jika Anda salah satunya, jangan terburu-buru untuk mulai berlatih lagi. Ada baiknya untuk mengambil 'liburan lari' singkat untuk memulihkan kondisi tubuh AndaPemulihan setelah maraton.
Meski sedang 'liburan', bukan berarti pelari tidak melakukan olahraga apa pun. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Dr. Monica Harvriza Sp.Co menyarankan para pelari untuk tetap aktif selama 'liburan lari' mereka.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Kita juga disarankan melakukan aktivitas fisik dengan beban rendah (low impact). Jenis olahraga ini baik untuk menjaga kebugaran jasmani yang diperlukan selama proses pemulihan. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis olahraga memiliki fungsi dan manfaat yang sama.
“Olahraga setelah olahraga intens seperti maraton bisa dijadikan alternatif pemulihan aktif. Pemulihan aktif membantu meningkatkan sirkulasi darah sehingga mempercepat proses pemulihan. Jika Anda belum melakukannya dalam program latihan rutin, ada a program untuk lomba selanjutnya,” kata dr Monica dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/8/2024).
Dengan terpenuhinya hal tersebut, Dr. Febianto Nurmansyach, Sp.KO, dokter spesialis kedokteran olahraga yang berpraktik di Mayapada Hospital Tangerang, memaparkan 6 contoh olahraga yang bisa dilakukan pelari. apakah ada sesuatu
Pertama, latihan kekuatan otot (strength training). Latihan ini melibatkan otot secara dinamis dan statis, baik menggunakan alat angkat beban maupun tanpa alat (menggunakan beban tubuh/senam). Latihan ini bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Cobalah latihan penguatan otot yang melibatkan beberapa kelompok otot besar dalam satu gerakan, seperti squat, lunge, deadlift, bench press, plank, dll. Latihan kekuatan otot sebaiknya dimulai dengan intensitas ringan hingga sedang.
Berenang juga merupakan latihan kardio yang baik untuk otot dan persendian, karena tubuh tidak menopang beban sekaligus. Sembari berenang, pelari bisa melakukan jogging akuatik, baik berjalan kaki maupun berlari di bawah air. Ini merupakan latihan aerobik yang baik untuk melatih sistem otot, seperti lari.
Selain berenang, bersepeda juga bisa dilakukan sebagai latihan kardio yang melibatkan banyak otot besar di kaki seperti lari, namun dengan dampak yang lebih rendah. Hal ini menjadi salah satu pilihan untuk menjaga kebugaran selama proses pemulihan pasca maraton. Berenang dan bersepeda juga sebaiknya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Berikutnya yoga atau pilates, olahraga yang mampu melatih kekuatan inti tubuh. Selain itu, yoga dan pilates dapat membantu meningkatkan kelenturan serta memperbaiki postur dan keseimbangan saat berlari.
Latihan selanjutnya bisa dilakukan dengan menggunakan elliptical yang manfaatnya sama seperti bersepeda, melatih otot, jantung, dan paru-paru dengan gerakan mirip lari tanpa memberikan dampak yang besar pada tubuh.
Berbagai latihan di atas dapat bermanfaat bagi pelari untuk menjaga kekuatan otot, sistem kardiovaskular, dan kebugaran secara keseluruhan. Selain itu, pelari juga tidak cepat bosan dengan istirahat dan latihan yang berbeda-beda. Olahraga membantu mencegah cedera dengan memperkuat berbagai otot dan persendian, serta mempercepat proses pemulihan pasca maraton dengan menjaga tubuh tetap aktif dan mencegah cedera.
Pelari juga harus merencanakan menu latihan yang direncanakan selama masa pemulihan pasca maraton. Hal ini penting untuk mendukung proses pemulihan dan meningkatkan performa pada maraton berikutnya.
Dalam hal ini, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kedokteran olahraga seperti dr. Monica, dr. Febianto dan dokter lainnya yang berpraktik di Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) Mayapad Hospital.
Layanan SITPEC merupakan layanan komprehensif yang dikhususkan bagi para atlet atau peminat olahraga, dengan program mulai dari perencanaan olahraga, manajemen cedera dan pemulihan cedera pasca olahraga, hingga program peningkatan prestasi olahraga. Di Layanan SITPEC, Mayapada Hospital mendukung kinerja para atlet dan pecinta olahraga dengan menawarkan berbagai paket MCU Runner dari paket dasar, eksekutif hingga lanjutan, termasuk pelari.
(ncm/ega)