
Jakarta –
Singapore Food Agency (SFA) menarik dua produk kacang yakni Xiyuguoyuan Xinjiang Paper Roasted Walnut dari pasaran. Mereka menemukan bahwa produk terkait mengandung siklamat dan asesulfam K di atas batas yang dapat diterima.
“Siklamat dan asesulfam K merupakan bahan tambahan makanan yang disetujui untuk digunakan sebagai pemanis buatan dan dapat digunakan dalam produk makanan seperti minuman ringan dan buah kaleng,” kata SFA dalam rilis medianya.
Namun, penggunaan siklamat pada kenari dan produk kacang-kacangan serta biji-bijian lainnya saat ini tidak diperbolehkan. Bila zat siklamat digunakan melebihi kadar yang dianjurkan dan terus digunakan secara berlebihan dan dalam jangka waktu lama, maka dapat muncul zat yang menyebabkan kanker atau pemicu kanker.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Acesulfame K dapat digunakan dalam produk kacang-kacangan dan biji-bijian, namun hanya pada tingkat maksimum yang ditentukan dalam Peraturan Makanan Singapura.
Produk yang terkena dampak adalah buatan Tiongkok dan tersedia dalam kemasan 500g dan kotak 1kg.
SFA memerintahkan importir produk tersebut, Hong Shin Da, untuk menarik kembali produk tersebut. Penarikan kembali sedang dilakukan di pasar.
“Meskipun tidak ada risiko kesehatan langsung dari konsumsi kenari dan produk kacang-kacangan dan biji-bijian lainnya yang mengandung siklamat dan acesulfame K, penggunaan kedua pemanis tersebut secara berlebihan dalam jangka panjang harus dihindari,” kata SFA.
“Namun, SFA mengambil pendekatan yang hati-hati, dan saat ini sedang melakukan pra-pengambilan sampel dan pengujian produk kacang-kacangan dan biji-bijian di Singapura.”
Badan tersebut mengatakan akan mulai menarik kembali produk-produk yang mengandung pemanis yang tidak sah, seperti siklamat, atau pemanis yang diizinkan dalam jumlah berlebihan.
“Konsumen yang telah mengonsumsi produk yang terkena dampak dan mengkhawatirkan kesehatannya harus mencari nasihat medis,” kata SFA, seraya menambahkan bahwa jika mereka memiliki pertanyaan, mereka dapat menghubungi pengecer tempat mereka membeli produk tersebut.
Menonton video”Kasus Flu Singapura di RI Meningkat, Ini yang Perlu Anda Ketahui!“
[Gambas:Video 20detik]
(Naf/Naf)