Pakaian Artis Tie-Dye dengan 3 Metode Fashion dapat Latih Kesehatan Mental-Blogicakicak.com

Hallo Sobat blogicakicak.com,Siapa yang tidak tertarik dengan kabar terbaru para selebriti? Mulai dari kisah bisnis/investasi,kesehatan,asmara,gosip, hingga prestasi terbaru yang mereka raih, semuanya selalu menarik perhatian. Nah, jika kamu juga ingin mengikuti berita artis terupdate dan terhangat, jangan lewatkan kunjunganmu ke situs kami blogicakicak.com. Di sini, kamu bisa menemukan berita artis terkini dari dalam dan luar negeri, disajikan dengan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami. Jangan ketinggalan update terbaru dari selebriti favoritmu hanya di blogicakicak.com.

Blogicakicak.com – Tie-dye adalah teknik fashion yang kembali populer saat ini dan merupakan lambang counterculture fashion era 1960-an dan 1970-an. Di era pandemi, permintaan akan pewarna melonjak karena semua orang terpaksa lebih sering berada di rumah untuk bereksperimen. Hal ini terbukti dari meroketnya pencarian online untuk metode tie-dye lebih dari 3.400 persen di AS sejak Maret, menurut Google.

Selain itu, tren tie-dye juga didukung oleh penjelasan ilmiah dari psikolog perilaku sekaligus penulis buku The Psychology of Fashion, dr. Carolyn Mair. Mengenakan tie-dye tidak hanya bernostalgia tapi juga baik untuk kesehatan mental. Hal ini cocok dengan anggapan bahwa kita ingin berbaur namun menonjol secara bersamaan, yang merupakan aspek mendasar manusia.

Masyarakat Indonesia juga tertarik dengan tren tie-dye, terbukti dari peningkatan pesat dalam hasil pencarian di Google, terutama di wilayah Bali, Jogjakarta, Jawa Tengah, Lampung, dan Banten. Oleh karena itu, menjual busana serta aksesoris bermotif tie-dye menjadi salah satu bisnis rumahan dengan prospek menggiurkan.

Berikut adalah tiga metode tie-dye yang bisa dilakukan di rumah:

  1. Metode Spiral

Metode ini merupakan metode yang paling populer dan mudah dilakukan. Caranya, cari titik tengah pada media yang hendak diwarnai, kemudian jiwit sambil diputar hingga membentuk spiral. Gunakan karet gelang untuk menahan agar bentuk spiral tidak terbuka kembali. Kemudian, rendam dalam air agar warna dapat terkunci nantinya. Setelah diperas, letakkan media yang hendak diwarnai di atas tray dan warnai dengan merata. Diamkan selama 3-8 jam agar warna teresap sempurna.

  1. Metode Fold

Metode ini menghasilkan pola yang rapi dan geometris. Pertama, lipat media yang hendak diwarnai menjadi bentuk segitiga atau persegi. Kemudian, lipat lagi beberapa kali hingga menjadi bentuk kecil dan berlapis-lapis. Setelah itu, jiwit dengan karet gelang. Rendam dalam air, dan setelah diperas, letakkan di atas tray dan warnai dengan merata. Diamkan selama 3-8 jam agar warna teresap sempurna.

  1. Metode Crumple

Metode ini sangat mudah dan tidak memerlukan banyak persiapan. Caranya, letakkan media yang hendak diwarnai di atas tray, kemudian crumple atau lipat secara acak hingga media terlihat seperti bola. Setelah itu, jiwit dengan karet gelang. Rendam dalam air, dan setelah diperas, letakkan di atas tray dan warnai dengan merata. Diamkan selama 3-8 jam agar warna teresap sempurna.

Ketiga metode tie-dye ini tidak memerlukan bahan dan peralatan yang mahal. Bahkan, sebagian besar bahan dan peralatan yang dibutuhkan mungkin sudah ada di rumah. Misalnya, gunting, karet gelang, sarung tangan karet, wadah, tray, manik-manik atau kelereng, water glass, pewarna atau pemutih, dan tentunya media yang akan diwarnai seperti kaus, piyama, atau topi.

Tidak hanya menyenangkan dan kreatif, mengikuti tren tie-dye juga bisa membantu latih kesehatan mental kita. Seperti yang dijelaskan oleh dr. Carolyn Mair, mengenakan tie-dye cocok dengan anggapan bahwa kita ingin berbaur namun menonjol secara bersamaan. Hal ini bisa membantu kita merasa lebih percaya diri dan membangun rasa kebersamaan dengan orang lain.

Selain itu, membuat atau membeli pakaian dan aksesoris tie-dye juga bisa membantu melestarikan lingkungan. Kita bisa memanfaatkan pakaian atau sarung bantal yang sudah tidak terpakai lagi dan di-upcycle menjadi seperti baru dengan corak tie-dye yang sedang hype. Selain itu, ada juga pewarna yang ramah lingkungan dan aman untuk digunakan.

Menjadi pengusaha bisnis rumahan tie-dye juga bisa menjadi pilihan yang menjanjikan, terutama di era digital saat ini. Salah satu contohnya adalah Diah Kusumawardani, pemilik label KUSUMA, yang berhasil mendapat penghasilan lebih setelah pandemi terjadi. Diah Kusumawardani berbagi cara membuat motif tie-dye bentuk spiral secara daring bersama Ninja Xpress dan kini bisa mendapatkan keuntungan Rp 3-5 juta per bulan.

Dalam mengikuti tren tie-dye, kita juga harus ingat untuk tidak membabi buta. Mari kita tetap mempertahankan kesadaran akan kelestarian lingkungan dan memilih bahan dan pewarna yang ramah lingkungan. Mari kita juga berbagi ilmu dan mengajak teman dan keluarga untuk ikut meramaikan tren tie-dye ini.


Terima Kasih Sobat blogicakicak.com, Dalam kesimpulannya, penting bagi kita untuk selalu mengikuti perkembangan dunia artis. Namun, kita juga harus bijak dalam memilih sumber informasi dan tidak terlalu terlibat dalam konflik antara artis. Mari kita dukung para artis dalam berkarya dan terus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas karya-karya yang mereka hasilkan.


#blogicakicak, #beritaartis, #duniahiburan, #sumberinformasi, #gosipselebriti, #beritaartisterkini #infotainment, #bisnisartis, #ekonomiartis, #kesehatanartis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama