Pengakuan Pribumi : Janganlah Iri Jika Tionghoa Lebih Sukses, Karena...

Sewaktu saya SD saya punya teman orang cina tionghoa.. setiap pulang sekolah, teman saya itu selalu langsung pulang kerumahnya lalu membantu orang tuanya berdagang menjaga warung. Sekalipun ia masih menggunakan seragam..
Kini kita banyak melihat etnis cina tionghoa menguasai pasar dan banyak berhasil dibidang perdagangan dan ekonomi..
Semua itu sebenarnya tak lepas dari kegigihan mereka dan pendidikan orang tua mereka dalam mengajarkan anak2nya sejak dini..
Sejak anak2, orang tionghoa telah mengajarkan etos kerja dan bakti kepada orang tua.. karenanya amat wajar jika pada mereka tumbuh kesuksesan sebagai buah yang mereka petik..
Berbeda dengan anak2 kita.. sejak kecil banyak dicekoki mainan & manjaan..
Jangankan disuruh membantu orangntua menjaga warung, kerapkali anak2 bahkan disuruh tidur siang..
Ketika orang cina tionghoa di Indonesia sukses dan mengalahkan orang pribumi, timbullah kecemburuan dan rasa iri kepada mereka.. padahal kesuksesan mereka didapat karena ketekunan sejak kecil..
Masih banyak kultur mental pribumi Indonesia yang lebih suka cemburu karena kalahnya persaingan lalu menjelek2kan dan mengancam2.. padahal ketertinggalan mereka adalah karena kurangnya ketekunan mereka sendiri..
Hal ini juga terjadi di Malaysia. Ketika sang perdana menteri yang nota bene adalah pribumi dan dari partai pribumi terbesar di malaysia diduga melakukan korupsi, lalu etnis cina-tionghoa serta india banyak yang protes dan menginginkan adanya pemerintahan yang bersih, warga pribumi menjadi ketakutan kalau2 partai yang diisi non pri mengambil alih pemerintahan..
Akhirnya korupsi yang dilakukan sang PM ditoleransi daripada dipimpin oleh partai non pri.. kebenaran jadi dibutakan..
----
Kalau kita membaca sejarah Nusantara, peran etnis cina tionghoa amatlah kental.. bahkan dalam banyak penyebaran islam, pendidikan, perniagaan serta perjuangan melawan penjajah, peran etnis cina tionghoa banyak memberikan kontribusi yang amat penting..
Bahkan konon raden patah sebagai salah satu pendekar islam dari kesultanan demak adalah keturunan tiongkok..
Dan berdirinya djamiat ul chair yang didirikan keturunan arab di indonesia serta pesantren2 banyak mengadopsi system yang diterapkan etnis cina tionghoa dengan sekolah tiong hoa hwee koan yang didirikan lebih awal.
Kalau kita amati, juga sebagian besar patung2 manusia pada candi2 dibentuk seperti orang2 yang bermata sipit..
Inilah Indonesia yang sekarang tak lepas dari banyaknya peran tionghoa sejak zaman dulu..
Saat ini kita mendengar tentang protes kaum2 tertentu kepada ahok dan membawa2 ras tionghoa sebagai alih2nya..
Menurut saya orang2 seperti itu tidak faham sejarah nusantara, tidak faham konsep berketuhanan yang majemuk tetapi ahad, bahkan tidak mengerti konsep agama yang rahmatan lil 'alamin..
Mereka seperti orang2 lain yang hanya bisanya protes saat seorang tionghoa sukses padahal ialah yang kurang tekun..
Bila memang lebih baik tunjukkan saja dengan prestasi yang nyata.. bila tidak berhasil janganlah kemudian menyalahkan orang.. merekalah sebenarnya orang2 yang sakit..
Saya tidak perduli siapapun, selama dia baik harus kita terima dan kita dukung, sementara siapapun yang tidak baik harus kita cegah dan kita lawan.. tidak perduli itu terjadi pada keluarga kita sendiri.
Seperti nabi Muhammad mengajarkan "Sekalipun anakku Fatimah mencuri, aku potong tangannya.."
Berhentilah rasis dan beralihlah pada rahmatan lil 'alamin (kesemestaan).
Mengalirlah ke samudra yang luas dan jangan bangga hanya menggenang di comberan..
Bagaimanapun
Bagaimanapun
Nabi Muhammad berpesan
Nabi ini lho ya.. bukan habib atau ustadz
"TUNTUTLAH ILMU WALAU SAMPAI KE NEGRI CINA"
Kalau ada yg mau protes mengapa cina..? Mengapa tidak indonesia..? Atau jawa..? Atau sunda..? silahkan sampaikan protes itu kepada sang nabi..
SALAM DAMAI SELALU

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama