Mengapa tidur lama membuat pusing dan lemas?-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-


Jakarta

Saat liburan atau waktu senggang, banyak orang yang menghabiskan waktunya hanya untuk berusaha memaksimalkan waktu tidur. Bukannya kamu merasa kenyang dan segar, malah badanmu yang lelah dan kepalamu pusing. kenapa bisa

Tidur merupakan kebutuhan vital bagi tubuh untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, tidur terlalu lama seringkali menimbulkan efek sebaliknya.

Banyak orang melaporkan merasa pusing atau segar setelah tidur lebih lama dari biasanya. Tidur terlalu lama dapat mengganggu keseimbangan alami tubuh.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Kalaupun jumlahnya berlebihan, itu tandanya tubuh kurang mendapatkan kualitas tidur yang baik. Selain itu, faktor lain seperti gula darah rendah, dehidrasi, atau posisi tidur yang salah juga dapat memperparah rasa pusing setelah tidur dalam waktu lama.

Durasi tidur

Kurang tidur bisa membuat tubuh lemas dan pusing. Namun jika Anda terlalu banyak tidur, efeknya bisa sama. Normalnya, seseorang membutuhkan tidur 7,5 jam sehari. Angka ini bisa bervariasi berdasarkan banyak faktor, termasuk kualitas tidur.

Carol DerSarkissian, MD membagikan ulasan medisnya di laman WebMD, mengatakan bahwa orang dewasa sebaiknya tidur 7-9 jam setiap malam. Jumlah tidur yang Anda perlukan berbeda-beda berdasarkan usia, kondisi tubuh, tingkat aktivitas, kesehatan, dan gaya hidup. Misalnya, saat stres atau kesakitan, Anda mungkin perlu lebih banyak tidur.

Menurut Business Insider, pakar tidur Dr. Michael Brace menjelaskan bahwa rata-rata orang yang menjalani 5 siklus tidur sehari membutuhkan 7,5 jam tidur. Setiap level berlangsung selama 90 menit sehingga Anda mendapatkan total 450 menit atau 7,5 jam.

Oleh karena itu, ketika berbicara tentang kualitas tidur, tidak hanya durasinya yang diperhitungkan, tetapi siklusnya. Dari lima tahap tidur, REM (rapid eye motion) merupakan tahap di mana seseorang lebih sulit untuk dibangunkan dibandingkan tahap 1 dan 2. Sulit untuk bangun.

Tidur yang terlalu lama menyebabkan kepala pusing dan badan lemas

Ketika Anda tidak mendapatkan tidur REM yang cukup, tubuh Anda memproduksi jenis protein tertentu secara berlebihan yang merangsang sistem saraf, sehingga meningkatkan risiko migrain saat Anda bangun.

Menurut dr Brace, tidur lebih dari 1-2 jam akan membuat seseorang tetap terjaga pada kedalaman normal. Akibatnya, orang tersebut terbangun dalam keadaan tidak sehat.

Siklus tidur inilah yang menjelaskan mengapa power nap alias tidur siang lebih efektif dalam jangka pendek. Tidur dalam waktu lama membuat seseorang terjaga pada tingkat yang lebih tinggi sehingga terkadang bisa membuat pusing.

Menurut artikel Healthline yang ditulis oleh Deena Kuruvilla, MD, berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan tubuh akibat tidur berlebihan:

1. Serotonin terganggu

Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur berlebihan berdampak pada neurotransmiter di otak, terutama serotonin. Biasanya, serotonin membantu menjaga pola tidur alami tubuh kita, membantu kita tertidur dan bangun dengan tenang dan nyenyak.

Namun untuk melakukan hal ini, sel-sel yang disebut neuron di otak harus memindahkan serotonin ke serangkaian reseptor. Serotonin memberitahu reseptor ini untuk tidur atau bangun.

Namun jika Anda terlalu banyak tidur, jalur saraf ini akan terganggu. Jika Anda tetap terjaga bahkan setelah Anda mendapatkan sinyal serotonin untuk membangunkan Anda, tubuh Anda tidak benar-benar beristirahat.

Tubuh mengira sudah bangun dan mulai mencari nutrisi seperti makanan dan air, melambat saat tidur untuk memulihkan aliran darah dan aktivitas saraf di otak. Jadi jika Anda tidur lagi, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala akibat kurang gizi ringan dan dehidrasi.

2. Gangguan tidur

Mereka mungkin juga menderita gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea. Insomnia berarti meskipun Anda mengira sedang tidur, otak Anda belum sepenuhnya memasuki tahap tidur REM. Padahal siklus ini merupakan bagian penting dari tidur agar tidur nyenyak.

Sedangkan sleep apnea merupakan gangguan pernapasan yang mengurangi jumlah oksigen yang mencapai otak saat tidur. Hal ini dapat mengganggu fase tidur REM dan membatasi aliran darah ke otak sehingga menyebabkan sakit kepala saat bangun tidur.

3. Kecemasan

Ada hubungan kuat antara stres dan sakit kepala seperti migrain. Penelitian menunjukkan bahwa stres dan gangguan emosional lainnya seperti depresi merupakan penyebab utama sulit tidur dan insomnia.

Nah, itulah penjelasan kenapa tidur siang lama bikin pusing dan lemas. Semoga membantu, ya!

(au/fds)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama