Mendeteksi kejernihan terminal, sebuah fenomena pada pasien sekarat yang 'sembuh' sebelum kematian-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-


Jakarta

Mungkin orang yang sakit parah dan diberitahu dokter bahwa mereka tidak bisa hidup lebih lama lagi tiba-tiba mengalami keajaiban, yaitu kesembuhan yang luar biasa. Dalam dunia medis, hal ini disebut terminal lucidity, datangnya kekuatan magis yang tak terduga.

tersebut Klinik Cleveland Dan Garis kesehatanKejernihan terminal adalah fenomena di mana seseorang yang sebelumnya mengalami syok, demensia, atau koma tiba-tiba berbicara dengan jelas, membicarakan kenangan lama, dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Seringkali, kejernihan terminal 'muncul' pada pasien dengan demensia berat atau penyakit Alzheimer.

Seperti yang Anda ketahui, penderita Alzheimer atau demensia seringkali mengalami penurunan kemampuan kognitif sehingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti berdiri, berjalan, berbicara, dan mengenali orang terdekat.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Seringkali, pasien yang sakit kritis tiba-tiba melakukan hal di atas. Sayangnya, kejernihan akhir umumnya terjadi beberapa hari sebelum kematian.

Apa yang menyebabkan kejernihan terminal?

Peneliti tidak pernah bisa mengetahui secara pasti apa yang membuat perasaan seseorang. Faktanya, banyak ahli yang melihat fenomena ini sebagai sebuah paradoks.

Hal ini karena kejernihan terminal berbeda dengan apa yang diketahui tentang otak manusia dan karena kondisi seperti demensia dapat memengaruhi kemampuan kognitif seseorang.

Beberapa ahli mengaitkan perubahan sementara pada kemampuan kognitif seseorang ini dengan fluktuasi aktivitas otak. Penelitian lain menunjukkan bahwa ada perubahan yang tidak diketahui pada otak sebelum seseorang meninggal.

Kejernihan terminal bisa dikatakan jarang terjadi pada pasien.

Pada tahun tersebut Dalam penelitian sebelumnya pada tahun 2018, peneliti memeriksa laporan kejernihan akhir pada pasien di rumah sakit pendidikan. Dari 338 kematian yang tercatat, hanya 6 yang berakibat fatal dan seluruh pasien meninggal dalam waktu 9 hari.

(DP/KENA)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama