
Jakarta –
Seorang wanita di Inggris menceritakan kisahnya didiagnosis mengidap kanker di usia muda. Kabar dirinya didiagnosis mengidap kanker di usia 25 tahun bagaikan mimpi buruk di siang bolong.
“Saya menderita fibrosis paru, yang merupakan penyakit paru-paru restriktif yang tidak dapat disembuhkan. Saya telah ditolak untuk dua kali transplantasi paru-paru karena kurangnya mobilitas di kerongkongan saya. Kondisi ini dapat menyebabkan asam lambung masuk ke paru-paru baru saya dan menghancurkannya. ,' katanya kepada Metro UK. Yang dikutip adalah Joti Smith, kini berusia 34 tahun.
Dia awalnya didiagnosis pada usia 25 tahun, sehingga dokter mengatakan harapan hidupnya sekitar 3-5 tahun. Dengan sangat hati-hati, ia berhasil bertahan lebih dari 10 tahun prediksinya.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui perawatan di rumah sakit.
Jyoti mengatakan gejala pertamanya dimulai saat dia berusia 16 tahun. Saat itu, ia mengalami gejala tak biasa yang membuat tubuhnya lemas setiap hari.
Saat itu, dokter mengetahui bahwa dia menderita osteoartritis, penyakit sendi yang menyakitkan. Untuk sementara gejalanya minimal dan rasa sakitnya datang dan pergi.
Sayangnya, dua minggu sebelum pernikahannya pada bulan Agustus 2014, dokter mengatakan kepadanya bahwa dia harus menjalani kemoterapi atau meninggal segera setelah penyakit lupus menguasai tubuhnya. Kemudian pada bulan Oktober, ia menjalani kemoterapi selama 5 bulan.
Sayangnya, kemoterapi menekan sistem kekebalan tubuhnya dan menyebabkan kerusakan internal serta jaringan parut pada paru-parunya. Pada tahun tersebut Pada tahun 2015, ia didiagnosis menderita penyakit jaringan ikat campuran.
“Pada saat yang sama saya mengetahui tentang MCTD, karena dampaknya, saya juga mengetahui bahwa saya menderita fibrosis paru. Dengan diagnosis ini, saya sekarang selalu mendapat oksigen,” ujarnya.
Pada tahun-tahun berikutnya, ia mencoba mencari donor paru-paru namun selalu gagal. Jyoti saat ini bertahan hidup dengan tabung oksigen.
Saat itu, ia memutuskan untuk memberikan pengobatan di hospice care untuk merawat pasien yang penyakitnya tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis atau tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis.
Kata “hospice” bisa jadi menakutkan, dan langsung membuat Anda berpikir tentang 'akhirnya'. Namun yang tidak dipahami banyak orang adalah bahwa perawatan hospice memungkinkan orang seperti saya hidup dengan kondisi yang membatasi hidup. Jalani yang terbaik yang kita bisa,” tutupnya.
(kna/kna)