
Jakarta –
Dokter sekaligus dokter berpengaruh Azmi Fadlih meninggal dunia pada usia 35 tahun. Dokter kulit genital tersebut dikabarkan meninggal setelah mengalami pecahnya arteri serebral akibat aneurisma.
“Iya betul. Tadi dia mengeluh sakit kepala parah,” menantu Azmi, Lurie Alex Nordin menjawab pertanyaan Detikcom soal kabar kematiannya akibat aneurisma otak.
Menurut ahli saraf dr Mursid Bustami, SPS dari National Brain Center Hospital, aneurisma otak yang pecah di usia muda umumnya disebabkan oleh kelainan pembuluh darah bawaan sejak lahir.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Apabila kelainan pembuluh darah tersebut tidak pecah, maka tidak akan menunjukkan gejala apa pun. Artinya terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada gejala awal.
“Orang dengan aneurisma otak ibarat membawa 'bom waktu' yang berpotensi meledak kapan saja. Terkadang, aneurisma yang tidak pecah teridentifikasi saat pasien menjalani neuroimaging selama pengobatan penyakit lain atau pemindaian otak,” kata Dr. Murshid Rabu (18). /12/2024) saat terhubung dengan Detikcom.
Dr Mursid mengatakan, ada beberapa pemicu pecahnya aneurisma. Bisa berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan tekanan pembuluh darah otak saat seseorang stres, batuk berat, emosi berlebihan dan aktivitas sejenis lainnya.
Di sisi lain, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai, seperti merokok, kecanduan kokain, alkohol, dan sebagainya. Aneurisma adalah kondisi yang mengancam jiwa dan harus segera ditangani di rumah sakit.
“Pecahnya aneurisma merupakan jenis stroke yang jarang terjadi, namun seringkali memiliki gejala yang parah dan angka kematian yang tinggi. Namun jika ditangani dengan cepat dan tepat oleh tenaga profesional dan dengan peralatan rumah sakit yang memadai, sebagian besar pasien dapat bertahan hidup,” ujarnya.
(kna/naf)