Jakarta –
Menteri Kesehatan RI periode 2014-209 Profesor Nila Molock membenarkan adanya kasus perundungan di lingkup Program Pendidikan Dokter Khusus (PPDS). Menurut dia, kasus seperti itu terjadi di semua sektor dan bidang lain tidak hanya terkait PPDS tapi juga sekolah.
Profesor Nila mengatakan, menjadi dokter merupakan profesi yang penuh tekanan karena berkaitan dengan penyelamatan nyawa manusia. “Sekolah kedokteran itu stres, karena saya juga berpikir, saya harus menyelamatkan nyawa, ini nyawa yang terancam,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2024).
“Ini berbeda dengan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan kehidupan,” lanjutnya.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Namun Profesor Nila tidak membuktikan alasan apa pun di balik proses perundungan tersebut, termasuk alasan untuk memperkuat sikap dokter saat menghadapi banyak pasien nantinya. Temuan-temuan tersebut harus menjadi kajian bersama termasuk pemerintah dalam mengelola sistem PPDS.
“Ini yang perlu kita selesaikan, bila persoalannya sudah keterlaluan, kalau perlu pelaku perundungan akan dipecat,” ujarnya.
“Tetapi jangan menggeneralisasi bahwa semua orang adalah pelaku intimidasi karena di luar sana banyak dokter yang baik,” tutupnya.
Mendiang Profesor Neelam yang sebelumnya mengikuti PPDS Universitas Diponegoro mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya Dr.RL. Ia menyayangkan hal ini terjadi.
“Mungkin benar ada perundungan karena Undip juga mengakuinya. Namun apakah berkaitan dengan bunuh diri karena perundungan atau stres atau karena seseorang merasakan sakit yang tak tertahankan, itu merupakan hal yang perlu didalami lebih lanjut,” ujarnya. Dia menjelaskan.
(Naf/Lay)