Jakarta –
Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI Ct Nadia Tarmizi mengatakan Program Pendidikan (PPDS) mendapat tekanan seperti intimidasi dan intimidasi terhadap keluarga mendiang dr RL yang merupakan dokter spesialis di Universitas Diponegoro (Undip). ) Dokter Spesialis Anestesiologi, kata hari ini. Tekanan ini diduga terkait dengan tuduhan bullying.
“Sejauh ini (Kementerian Kesehatan) melindungi adik laki-laki almarhum (Dr. RL) dan keluarga almarhum dari tekanan telepon seluler ibu almarhum,” kata St. Nadia saat dihubungi Detikcom, Kamis (5/9). /2024).
Meski begitu, Kementerian Kesehatan belum bisa memberikan keterangan siapa saja pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba menekan keluarga dr RL.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
“Anonim (pengirim) lewat pesan WhatsApp,” kata Nadia.
Keluarga dr RL melaporkan Sr ke polisi.
Sebelumnya, keluarga dr RL bersama perwakilan Kementerian Kesehatan menginformasikan kepada Kepolisian Daerah Jawa Tengah (POLDA) mengenai dugaan pelaku kekerasan. Laporan polisi itu terdaftar dengan nomor LP/B/133/IX/2024/Spkt/Polda Jawa Tengah.
Pengacara keluarga Dr ARL, Misyal Achamad, mengatakan dia memiliki bukti adanya intimidasi, intimidasi, bahkan pemerasan terhadap Dr ARL selama proses pendidikan.
“(Laporan terkait) pengancaman, intimidasi, penipuan. Pelajarnya juga ada, ada yang lebih dari satu, ada yang tidak bisa kami (sebutkan namanya), ada yang sudah lanjut usia,” kata Misyal dikutip dari Detik Jateng.
(DP/NAF)