
Jakarta –
Seorang wanita di Tangsel mengeluhkan jamur di telinganya selama lebih dari dua bulan. Kondisi tersebut diketahui setelah seorang wanita bernama Lala rutin membersihkan telinganya dengan cotton bud.
Suatu hari, setelah membersihkan telinganya, Lala merasa aneh karena penutup telinga berbahan katun tersebut berwarna hitam. Bahkan, ia merasa tidak mungkin kotoran yang menumpuk di telinganya menjadi hitam karena ia membersihkan telinganya setiap hari.
“Jadi kupingku hitam jadi kotor? Lalu aku coba cocokkan lagi, ternyata hitam lagi, aku bingung, apakah selaiku benar-benar hitam?” Rabu (25/9/2024) atas izin yang bersangkutan, jelasnya dalam keterangan video viral yang disebutkan Detikcom.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
“Harusnya warnanya coklat, apalagi di tahap itu. Aku tiap hari mengupil, supaya buburku tidak boleh hitam, dan beberapa hari kemudian telingaku terasa kusam dan perih,” lanjutnya.
Tak hanya di telinga, rasa sakit yang dialami Lala pun menjalar hingga ke rahang. Ia kemudian memutuskan untuk berobat ke puskesmas dan berobat ke dokter spesialis BPJS.
“Saya ke dokter THT di RS, saya hanya diperiksa di sana dan katanya saya terkena jamur telinga. Saya diberi obat minum dan obat tetes telinga, tapi setelah itu tidak kunjung membaik,” ujarnya.
Lala kemudian pergi ke rumah sakit lain dan menjalani perawatan intensif selama dua bulan. Setiap hari dokter mengeluarkan jamur dari telinga. Sayangnya, karena beberapa sebab, jamur yang dihilangkan rentan muncul kembali akibat luka dan kondisi telinga yang basah.
“Satu minggu dicuci, minggu berikutnya jamur tumbuh lagi, susah banget, kayak sakit telinga, basah, jamur mudah tumbuh lagi,” ujarnya.
“Setelah 2,5 bulan, jamurnya terkumpul di telinga. Bentuknya seperti jamur makanan busuk,” ujarnya.
Lala mengatakan, penyebab tumbuhnya jamur di telinganya adalah saat ia mengalami cedera telinga. Karena tidak menyadari kerusakan yang terjadi saat itu, ia menjalankan tugas normalnya, termasuk tugas utama.
“Mungkin jamur masuk ke rongga saat berenang, karena posisi telinga juga ikut terpengaruh.”
(Naf/Lay)