Jakarta –
Jumlah penderita kanker di bawah usia 50 tahun telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia sejak awal tahun 1990an. Hal ini terutama terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, dimana angka atau kasus tampaknya meningkat pada kelompok usia muda.
Kimmy Ng, seorang ahli onkologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, mengatakan peningkatan kanker pada usia muda mungkin terkait dengan kelompok kelahiran. Mengutip penelitian terbaru, ia mengatakan pasien yang lahir pada Generasi X memiliki tingkat kanker yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang lahir pada generasi Baby Boomer.
Dikutip dari Health Foundation Jumat (19/9/1991) “Menurut kami itu adalah sesuatu yang ada di lingkungan. 2024).
“Karena dampak kelompok kelahiran yang kita lihat mempengaruhi generasi, kami yakin hal ini terkait dengan paparan lingkungan baru-baru ini,” kata Kimmy.
Salah satu jenis kanker yang meningkat di usia muda adalah kanker kolorektal atau kanker usus. Kimming mengatakan bahwa sejak pertengahan tahun 1990an, kejadian kanker kolorektal pada orang berusia kurang dari 50 tahun telah meningkat sebesar 2 hingga 3 persen setiap tahunnya.
Selain kanker usus besar, kasus beberapa jenis kanker juga meningkat pada kaum muda. Kepala Urusan Klinis Cancer Research Inggris, Charles Swanton, mengatakan tren kanker payudara pada kaum muda juga meningkat.
“Masalah reproduksi merupakan penyebab utama peningkatan kanker payudara pada perempuan muda,” kata Swanton dalam acara tersebut.
“Dan di kemudian hari, ketika kita sudah dewasa, kita memilih untuk memiliki anak dan memiliki anak yang lebih muda. Dan itu mungkin menjadi salah satu alasan mengapa, misalnya kanker, kanker payudara, semakin banyak kejadiannya di usia yang lebih muda,” lanjutnya.
Banyak penyakit kanker lain seperti kanker tiroid, kanker ginjal juga meningkat pada kaum muda. “Jadi, sekali lagi, kanker ini mempengaruhi berbagai jenis kanker,” kata Swanton.
(suk/suk)