Jakarta –
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa varian baru COVID-19, 'XEC', lebih menular dan akan menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa. Varian XEC ini diperkirakan akan segera menjadi varian utama Covid.
Menurut BBC, varian XEC dari COVID-19 pertama kali diidentifikasi di Jerman pada bulan Juni, dan sejak itu varian XEC telah diamati di Inggris, AS, Denmark, dan banyak negara lainnya. Para ahli menyebut varian baru ini merupakan cikal bakal varian Omicron.
Gejala varian 'XEC' disebut-sebut mirip dengan gejala pilek atau flu.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
- Batuk atau sakit tenggorokan
- Kelelahan
- menyakitkan
- Suhu tinggi.
Para peneliti meminta untuk memonitor variasi XEC dengan cermat untuk lebih memahami gejala penyakit. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk sesak napas, nyeri otot, sakit kepala, hidung tersumbat, mual, muntah, dan diare. Varian strain FLiRT seperti XEC umumnya menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan strain asli Covid-19.
“Ada pertumbuhan yang kuat pada varian 'XEC' COVID-19 di Jerman dan Denmark,” kata analis data VBC Mike Haney kepada BBC, Rabu (18/9/2024).
Beberapa negara yang telah melaporkan keragaman XEC antara lain Slovenia, Belgia, Jerman, Belanda, Denmark, Taiwan, Prancis, Israel, Italia, Swedia, Irlandia, Inggris, Kanada, Spanyol, dan Amerika Serikat.
(kna/kna)