RI punya banyak obat herbal, tak kalah dengan India dan China!-Blogicakicak.com

Blogicakicak.com-



Jakarta

Jammu telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Diharapkan obat herbal dapat dikembangkan tidak hanya sebagai minuman sehat tetapi juga sebagai obat tradisional.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Putri K. Wardani, saat ini anggaran Kementerian Kesehatan (KMENX) tidak besar untuk tindakan medis, namun sudah bergeser ke pencegahan.

“Anggaran Kementerian Kesehatan atau untuk melindungi kesehatan masyarakat tidak lagi besar untuk pengobatan atau penyembuhan, tetapi untuk pencegahan. Artinya, pemberian peluang pengobatan herbal dan penunjang gaya hidup seperti makanan sehat dan olah raga harus menjadi jantung pembangunan. Masyarakat Indonesia yang sehat” ujarnya. Putri pada acara Hari Jamu Nasional 2024, di Taman Min, Indonesia, Indah, Senin (27/5/2024).

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Selain itu, dengan terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun 2023, pemerintah daerah akan melakukan pengendalian tambahan jamu atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, Indonesia sudah mencapai level India dan China dalam hal pemanfaatan jamu sebagai obat tradisional.

“Kami ingin memenuhi standar India dan China yang jauh lebih tinggi dari kami. Obat herbal atau TCM (pengobatan tradisional Tiongkok) sudah masuk ke rumah sakit,” tambah Putri.

“Ayurveda (Pengobatan Tradisional India) sudah masuk ke rumah sakit di India. Pasien yang sakit bisa bertanya mau berobat atau kombinasi atau obat tradisional,” lanjutnya.

Sementara di Indonesia sendiri, lanjut Putri, rumah sakit masih belum bisa menyediakan hal tersebut. Ke depan, melalui Perpres dan UU Kesehatan, hal tersebut bisa segera tercapai.

Namun, masih menjadi tantangan untuk mempromosikan budaya pengobatan herbal yang sehat, terutama bagi generasi muda. Putri mendorong Dewan Obat Herbal Indonesia (DJI) untuk aktif mempromosikan obat herbal kepada generasi Z.

Mendukung hal tersebut, Ketua Dewan Obat Herbal Indonesia (DJI) dr Daniel TJ, SpS mendukung penuh hal tersebut. Ia mengatakan, pilihan pengobatan tradisional kini telah diterapkan di beberapa rumah sakit di Bali dan Yogyakarta.

“Sebenarnya sudah ada rumah sakitnya, misalnya di Bali ada dua rumah sakit, yang satu RS Profesor Ngorah dan RSUD Mandara. Kalau masyarakat datang ke sana, diberikan pilihan,” ujarnya.

“Dokter melakukan elastisitas, lalu menyampaikan informasinya kepada keluarga pasien, dalam hal ini bisa diobati dengan pengobatan konvensional atau tradisional. Di Joja juga dilakukan di RS Dr. Sergito, rumah sakit pendidikan. RS UGM,” tutupnya.

Menonton video”Diharapkan popularitas Jammu akan semakin meningkat setelah menjadi warisan budaya dunia
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama