
Sejak tahun 2000, saya selalu mengurus sendiri perpanjangan STNK, baik yg setahun sekali juga lima tahunan. Sepanjang 15 tahun mengurus sendiri, saya melihat perkembangan yg pesat asal Samsat Jakarta Barat. Saya acungkan jempol buat kinerja yg semakin membaik asal tahun ke tahun.
Hanya, muncul yg sedikit 'aneh' asal insiden tadi pagi. Saya baru pernah mengalaminya.
Begini. Sekitar pukul 7.52 saya tiba kepada kantor Samsat buat mengurus perpanjangan STNK dan penggantian plat nomor. Setiap penggantian plat, harus melewati cek fisik, yaitu pemeriksaan nomor rangka dan mesin. Saya masuk antrian ke 2. Loket belum dibuka.
Saya turun asal kendaraan beroda empat dan duduk dengan orang-orang yg telah muncul disitu. Sekitar hanya 3 menit duduk, loket dibuka. Semua penunggu tertentu menyerbu loket, demikian jua saya. Dari antara yg antri, hanya saya yg perempuan :) . Antrian terbagi sebagai 2. Berada kepada antrian ke 2, saya berada kepada baris ketiga asal depan. Tiba-tiba asal arah kanan, seseorang ibu ingin menyelonong antrian saya. Saya telah siap damprat. Tapi, tiba-tiba jua, ibu ini memegang lengan kanan saya sembari tersenyum dan mendekatkan mukanya 'Bu, lagi mampu ya?'. Saya mengerti kode itu dan tanya balik 'nembus ya?'. Ibu itu melepas lengan saya sembari minta maaf dan berlalu pergi.
Panik? Jujur, sangat panik! Tapi tunggu dulu.... Ini hari terakhir asal periode haid saya, masa bisa 'tembus'? Dalam pikiran yg sepersekian ribu detik panik, pikiran jernih mulai tertata rapi. Saya sempat keluar antrian dan ingin balik ke kendaraan beroda empat. Tapi mengingat perjuangan menuju Samsat Jakarta Barat artinya sesuatu yg berat, saya kembali ke antrian. Seorang bapak kepada belakang saya tak berebut wilayah waktu saya akan keluar antrian. Saya cuma mikir 'toh para laki-laki diruangan ini mutlak mengerti perihal haid. Sudahlah tanggung kecebur'. Beres. Tapi panik :D
Tiba giliran cek fisik kendaraan, saya berusaha tutupi rok dengan atasan, berharap 'tembus'nya tak poly. Selesai. Saya parkir kendaraan beroda empat dan mulai menyelidiki kondisi rok 'tembus' tadi. Koq gak muncul? Apa ibu itu galat lihat? Atau sengaja buat saya panik biar beliau bisa rebut antrian? Atau....? Saya segera periksa isi tas. Aman.
Kembali ke lokasi cek fisik tadi, ibu itu masih menunggu seseorang yg sedang cek fisik motornya. Saya tak memberikan curiga apapun. Saya mengucapkan terima kasih sembari berusaha mengingat wajahnya. Fisik ibu ini, tinggi lebih kurang 150cm, hari ini berkerudung ungu, bentuk wajah lingkaran relatif lebar, sedikit gelap area wajah, badan gemuk sedang. Saya berdoa semoga beliau bukan tukang tipu berkedok warga yg ingin perpanjang STNK. Saya hapalkan wajahnya dengan baik.
Selesai urusan kepada luar, saya mulai ke dalam buat pembayaran. Tidak ketemu ibu itu lagi. Sekarang saya ketemu ibu yg lain. Tidak menyergap mirip tadi akan akan tetapi beliau selalu mengamati saya sejak pembayaran. Sembari menunggu STNK baru keluar, saya duduk kepada belakang ibu ke 2 tadi. Karena duduk, saya mengamati pakaiannya. Hari ini mengenakan rok merah, atasan hitam tanpa lengan, kulit putih sedang, rambut sebahu. Penampilan mirip orang kantoran. Selagi saya baca, beliau menuju loket buat merogoh STNK orisinal. Bicara dengan petugas lalu duduk lagi. Waktu saya dipanggil, saya merogoh STNK, kembali ke wilayah duduk buat menunggu plat baru. Dalam perjalanan menuju bangku, ibu ini melihat saya, saya balas melihat. Dari matanya saya melihat muncul keingintahuan ibu ini akan sesuatu. Entah apa.
Tidak berapa usang, plat baru saya jadi, saya ambil ke loket yg sama. Ibu ini masih belum berkecimpung. Begitu saya akan keluar, ibu ini ikut keluar. Jalan perlahan dan clingak clinguk. Saya tak gubris lagi dan tertentu melesat ke kendaraan beroda empat.
Saya tak memahami apakah keduanya bekerjasama atau tak. Satu hal yg mutlak, selalu waspada dimananpun kita berada. Walaupun itu kantor polisi sekalipun. Karena 'muncul gula muncul semut'. Pastikan waktu turun asal kendaraan, tas Anda dalam keadaan tertutup. Tetap damai dan sadar. Terpenting asal semuanya, berdoa sebelum kita beraktivitas.
Tags
waspada